Bercanda ! mungkin hidup itu hanya sebuah candaan, mungkin….itu cuma mungkin barangkali (watu, pasir, tokai, sampak, de el el….hus ngarang !) maksudnya mungkin memang sesuatu yang cuma mungkin mungkin hidup atau tinggal di suatu tempat adalah cuma sebuah permainan dalam hidup ini. Mungkin lho ini!
Bayangkan saja, kalau saja hidup ini bukan permainan tentu nggak ada yang miskin, nggak ada anak nggak lulus sekolah, nggak ada yang lain nggak ada pokoknya nggak ada sesuatu yang nggak mengenakkan. Bukankan Tuhan itu sejak dari awal menciptakan manusia itu tidak membuat manusia sengsara (bdk : kitab kejadian bab1 ayat 26 – 30) dan semua itu baik menurut Tuhan. ( lah embuh nek menurut manusia) soalnya apa yang sudah baik itu dirusak karo menungsa dewe…!
Masalahnya saiki bukan kok soal siapa menciptakan siapa? Atau apa membuat apa tapi soal bagimana sebuah hal yang baik itu jadi rusak. Belajar dari Mbah Ema yang aku belum pernah lihat wajahnya. Soalnya di blog mbah Ema itu cuma ada gambar kucing. Sorry mbah Ema apa sampean itu kaya kucing? Hee hee hee ! Sorry lho Eitt tapi benar hal yang sudah baik itu bisa saja jadi rusak karena semua yang menurut Tuhan baik ternyata nggak baik menurut manusia. Nah jadi sekarang pertanyaanya Tuhannya siapa? (Manusia = Tuhan atau Tuhan = manusia ?)
Horotonoyoh lah rak yo mung ngawur tho Mitro ki ? Ya memang mung ngawur kok ! Tapi ada pembenarnya kok cara mikirku ini…! Bukan soal pembelaan saja lho ini tapi soal pemahaman soal hidup Cuma sekedar permainan. Coba renungkan dengan tenang. Di dunia ini cuma ada dua hal yang selalu berdampingan. Misalnya kiri sama kanan, atas sama bawah, ganteng sama jelek, cantik dan ora cantik. Diterima sama ditolak . Pokoknya hanya ada dua yang berdampingan itu.
Apa hubungane sama permainan. Apapun dalam hidup ini kan cuma mainan kata dan komparasi. Makanya banyak filsuf di dunia ini mati dalam keadaan kenthir karena mereka binggung nyari hal yang ketika untuk dapat berdampingan. Mereka mati kenthir seperti si om Netsche itu mati kenthir karena nyari hal yang ketiga dan nggak ketemu. Makanya dia jadi kenthir. Nah sedangkan aku sekolah filsafat totalnya selama 6 tahun kok yo ndak ora kenthir-kenthir? Jawabnya simple saja lah aku ora tahu mikir, lah wong ora duwe utek kok kon mikir heee heeee. Makanya contoh penjelasan ini menujukan bahwa dunia itu cuma main-main saja.
Nah terus dunia mana yang nggak main-main? Ya dunia setelah kita mati. Disana nggak akan ada yang main-main soalnya ada Big Bos yang selalu ada untuk kita ? nah makanya karena dunia ini Cuma main-main maka kita mainkan saja peran kita. Misalnya aku jadi penganguran. Dan yang lain jadi penjahat, atau jadi apa saja semuanya itu cuma main-main saja.
Nah kalau mau mendengar permainan dalam hidup ini dengarkan atau download aja drama radio di link mp.3 saya di side bar yang ada tulisanya dengar sandiwara. Atau kalau nggak bisa ndownload ya bisa dengarkan di radio RRI mimbar agama katolik tiap hari minggu siang menjelang sore. Makanya kalau kita sadar bahwa dunia itu Cuma main-main ya sudah yuk kita main-main bersama.
Pokoknya hidup permainan semoga hidup kita jadi lebih warna-warni karena kita sadar bahwa hidup permainan yang pasti akan ada finis atau tamatnya. Ya kalau ada yang kurang setuju Tanya sama mas Gilang Arya Samudera karena life is just a game itu ilmu darinya waktu pacaran sama mbak Sius !
Bayangkan saja, kalau saja hidup ini bukan permainan tentu nggak ada yang miskin, nggak ada anak nggak lulus sekolah, nggak ada yang lain nggak ada pokoknya nggak ada sesuatu yang nggak mengenakkan. Bukankan Tuhan itu sejak dari awal menciptakan manusia itu tidak membuat manusia sengsara (bdk : kitab kejadian bab1 ayat 26 – 30) dan semua itu baik menurut Tuhan. ( lah embuh nek menurut manusia) soalnya apa yang sudah baik itu dirusak karo menungsa dewe…!
Masalahnya saiki bukan kok soal siapa menciptakan siapa? Atau apa membuat apa tapi soal bagimana sebuah hal yang baik itu jadi rusak. Belajar dari Mbah Ema yang aku belum pernah lihat wajahnya. Soalnya di blog mbah Ema itu cuma ada gambar kucing. Sorry mbah Ema apa sampean itu kaya kucing? Hee hee hee ! Sorry lho Eitt tapi benar hal yang sudah baik itu bisa saja jadi rusak karena semua yang menurut Tuhan baik ternyata nggak baik menurut manusia. Nah jadi sekarang pertanyaanya Tuhannya siapa? (Manusia = Tuhan atau Tuhan = manusia ?)
Horotonoyoh lah rak yo mung ngawur tho Mitro ki ? Ya memang mung ngawur kok ! Tapi ada pembenarnya kok cara mikirku ini…! Bukan soal pembelaan saja lho ini tapi soal pemahaman soal hidup Cuma sekedar permainan. Coba renungkan dengan tenang. Di dunia ini cuma ada dua hal yang selalu berdampingan. Misalnya kiri sama kanan, atas sama bawah, ganteng sama jelek, cantik dan ora cantik. Diterima sama ditolak . Pokoknya hanya ada dua yang berdampingan itu.
Apa hubungane sama permainan. Apapun dalam hidup ini kan cuma mainan kata dan komparasi. Makanya banyak filsuf di dunia ini mati dalam keadaan kenthir karena mereka binggung nyari hal yang ketika untuk dapat berdampingan. Mereka mati kenthir seperti si om Netsche itu mati kenthir karena nyari hal yang ketiga dan nggak ketemu. Makanya dia jadi kenthir. Nah sedangkan aku sekolah filsafat totalnya selama 6 tahun kok yo ndak ora kenthir-kenthir? Jawabnya simple saja lah aku ora tahu mikir, lah wong ora duwe utek kok kon mikir heee heeee. Makanya contoh penjelasan ini menujukan bahwa dunia itu cuma main-main saja.
Nah terus dunia mana yang nggak main-main? Ya dunia setelah kita mati. Disana nggak akan ada yang main-main soalnya ada Big Bos yang selalu ada untuk kita ? nah makanya karena dunia ini Cuma main-main maka kita mainkan saja peran kita. Misalnya aku jadi penganguran. Dan yang lain jadi penjahat, atau jadi apa saja semuanya itu cuma main-main saja.
Nah kalau mau mendengar permainan dalam hidup ini dengarkan atau download aja drama radio di link mp.3 saya di side bar yang ada tulisanya dengar sandiwara. Atau kalau nggak bisa ndownload ya bisa dengarkan di radio RRI mimbar agama katolik tiap hari minggu siang menjelang sore. Makanya kalau kita sadar bahwa dunia itu Cuma main-main ya sudah yuk kita main-main bersama.
Pokoknya hidup permainan semoga hidup kita jadi lebih warna-warni karena kita sadar bahwa hidup permainan yang pasti akan ada finis atau tamatnya. Ya kalau ada yang kurang setuju Tanya sama mas Gilang Arya Samudera karena life is just a game itu ilmu darinya waktu pacaran sama mbak Sius !
Mitro Pas Sedang Sadar Kalau Dirinya Gila