Mitromoto.blogspot.com, Bandar Lampung- Hari ini aku berpindah masa. Dari sebuah masa dimana aku kehilangan semangat hidup dan tak punya harapan, namun aku masih ingin hidup. Masa dimana aku tak mengerti kesejatian diriku. Kini aku mulai mencoba melangkah untuk kedua anakku dan demi istriku.
Kutautkan hati. Meski saat ini ada hati yang hancur namun cinta yang tulus dari seorang ibu saat ini kembali kurasakan. Tangis kami pecah manakala kami berjanji untuk menjadi untuk menjadi harapan masing-masing. Seorang ibu yang sangat mengasihi aku dan keluarga kecilku saat ini terluka dan mengantungkan harapanya padaku.
Harapanya itu disauhkan di dalam hatiku. Namun asaku kutaruh di pundak seorang ibu yang kasihnya melebihi jagad. Cinta itu sungguh nyata kurasakan. Ia tidak berharap aku bergelimang harta, ia hanya ingin aku bergelimang cinta. Cinta yang tulus tanpa ada syarat.
Cintanya memberi semangat untukku bangkit dan berjalan iabarat Yesus ia hanya berkata "kum talita kum" dan aku bangkit dengan segudang cinta. Cinta yang yang penuh berkat, cinta yang penuh keindahan dan kedamaian.
Kini meski aku harus tinggalkan semuanya untuk meraih asaku kembali namun aku yakin cinta itu akan membuahkan keindahan. Cinta itu akan membuahkan keyakinan. Kini aku belajar cinta seorang ibu. Cinta tanpa karena, walaupun atau sebab. Hanya karena cinta seorang ibu aku berani bangkit dan berjalan
Kutautkan hati. Meski saat ini ada hati yang hancur namun cinta yang tulus dari seorang ibu saat ini kembali kurasakan. Tangis kami pecah manakala kami berjanji untuk menjadi untuk menjadi harapan masing-masing. Seorang ibu yang sangat mengasihi aku dan keluarga kecilku saat ini terluka dan mengantungkan harapanya padaku.
Harapanya itu disauhkan di dalam hatiku. Namun asaku kutaruh di pundak seorang ibu yang kasihnya melebihi jagad. Cinta itu sungguh nyata kurasakan. Ia tidak berharap aku bergelimang harta, ia hanya ingin aku bergelimang cinta. Cinta yang tulus tanpa ada syarat.
Cintanya memberi semangat untukku bangkit dan berjalan iabarat Yesus ia hanya berkata "kum talita kum" dan aku bangkit dengan segudang cinta. Cinta yang yang penuh berkat, cinta yang penuh keindahan dan kedamaian.
Kini meski aku harus tinggalkan semuanya untuk meraih asaku kembali namun aku yakin cinta itu akan membuahkan keindahan. Cinta itu akan membuahkan keyakinan. Kini aku belajar cinta seorang ibu. Cinta tanpa karena, walaupun atau sebab. Hanya karena cinta seorang ibu aku berani bangkit dan berjalan